Minggu, 27 April 2014

Penemu Minuman Bubble Tea

Bubble tea adalah minuman yang menyegarkan. Teh segar yang dicampur dengan jelly warna hitam kemudian diblender. Tahukah Anda siapa penemu minuman ini?

Banyak spekulasi beredar di internet soal siapa yang menemukan bubble tea. Tapi di antara spekulasi itu ada satu gerai teh dan pemiliknya yang umumnya diterima sebagai penemu minuman maknyuss ini.

Anda bisa menemukannya kalau Anda singgah ke Chun Shui Tang tea house di Taichung, Taiwan. Pendiri Chun Shui, Liu Han-Chieh, dikenal di negaranya sebagai perempuan yang menemukan bubble tea.

Bagaimana ceritanya: Menurut Han-Chieh, ide membuat bubble tea datang padanya di awal 1980-an. Ia mengunjungi Jepang dan di sana ia melihat banyak minuman kopi yang diseduh dingin. Padahal, kopi kan terkenal karena diseduh panas atau hangat.

Han-Chieh kemudian mencoba minuman teh yang disajikan dingin. Pada 1988, manajer pengembangan perusahaannya, Lin Hsiu Hui, saat rapat membuka makanan pencuci mulutnya. Makanan itu adalah puding khas Taiwan yang terbuat dari tepung tapioka dengan rasa manis.

Hui, iseng, menyampur potongan puding itu ke dalam es teh Assamnya dan meminumnya. Inilah, sepanjang sejarah, cikal bakal minuman bubble tea yang terkenal dan banyak gerainya di pertokoan.

"Semua orang di rapat itu menyukai campuran teh dengan puding tapioka itu. Kami memutuskan mencoba menjualnya di gerai teh kami. Hasilnya fantastis. Teh kami ludes dalam waktu singkat," kata Hui.

Bahkan setelah 20 tahun, kini bubble tea menyumbang pemasukkan 80-90 persen di gerai teh Hui dan menjadi minuman kebanggaan Taiwan. Sekarang, kedai bubble tea bisa ditemui di sudut-sudut jalan di Taiwan. 'Virusnya' menyebar ke Jepang, Korsel, Cina, bahkan Indonesia

Sumber :
Republika Online

Senin, 13 Januari 2014

Merubah kebiasaan mengkonsumsi Mie Instan

Kebiasaan untuk mengkonsumsi mie instant yang sudah menjadi sebuah kebiasaan, sepertinya akan sulit untuk dilepaskan.
Berikut adalah beberapa hal yang harus diubah selama masih mengkonsumsi  mie instant.

1. Jadikan / anggap mie instant sebagai pengganti nasi.

Karena mie instant posisinya sama seperti nasi, yaitu sebagai sumber karbohidrat, maka perlakukanlah seperti nasi. Tambahkanlah sayuran, dan protein sebagai lauk sehingga akan menambah kelengkapan zat gizi dari mie instan dan juga menghindari rasa lapar yang cepat datang. Setelah mengkonsumsi mie instant biasanya justru merasa lebih cepat lapar. Hal ini berkaitan dengan kandungan karbohidrat pada mie instan lebih cepat diserap tubuh akibat banyaknya proses pengolahan dari mie instant tersebut.

2. Mie Instan adalah sumber karbohidrat, hindari makan mie instant menggunakan nasi.

Makan mie instan dengan nasi, sama saja makan karbohidrat 2 porsi, karena tidak bisa mengganggap mie instant sebagai lauk karena rasa gurihnya atau sebagai sayuran karena ada kuahnya.

3. Gunakan sedikit saja  bumbu dari mie instan ( tidak usah semua dicampurkan ).

Kandungan natrium pada mie instant yang tinggi kemungkinan disumbang dari bumbu yang tersedia didalam kemasan mie instant (disamping zat lain yang ditambahkan selama pembuatan mie instant). Rasa gurih dan asin yang khas dari mie instan terletak pada bumbu serbuknya, dengan mengurangi penggunaan bumbu berarti kadar natrium mie instant yang dikonsumsi dapat berkurang.

4. Sebaiknya jangan dikonsumsi terlalu sering.

Walaupun sudah akrab dengan mie instant, tetapi jangan terlalu sering mengkonsumsinya. Karena semakin banyak porsi yang dikonsumsi berarti zat gizi yang kurang baik dari mie instan masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang lebih banyak juga. Selain itu, tubuh juga perlu zat gizi lain dari sumber makanan selain mie instant untuk menjaga kesehatannya supaya tetap prima.

Artikel ini dikutip dari beberapa sumber di internet

Sabtu, 11 Januari 2014

Kandungan Gizi dalam Sosis Daging Sapi

Berikut adalah informasi gizi yang ada dalam 1 ikat sosis daging sapi berdasarkan data yg diambil dari fatsecret Indonesia